Pembelajaran Berdiferisiansi


Setiap peserta didik memiliki keunikan tersendiri, mereka memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, karakter yang berbeda ini menyebabkan gaya belajar dan kebutuhan belajarnya juga berbeda, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola pembelajaran peserta didik dikelas. Hal ini sangat berkesesuaian dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mengungkapkan bahwa peserta didik tersebut memiliki kodrat alam dan kodram zaman, dimana kodrat peserta didik ini tentulah tidak ada yang sama, ada yang tinggal di tepi laut, ada yang tinggal di pinggir sungai, ada yang tinggal di pinggir jalan raya, ada yang tinggal di komplek perumahan, ada yang tinggal di pedesaan dan ada juga yang tinggal di pegunungan, dari segi kesiapan ekonomi juga seperti itu, ada peserta didik yang tingkat ekonominya tinggi, ada peserta didik yang tingkat ekonominya sedang dan ada peserta didik yang tingkat ekonominya rendah. kondisi ini lah yang kemudian dapat mempengaruhi karakteristik, kebiasaan, kebutuhan dan kesiapan dalam belajar peserta didik tersebut.

Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, dimana jika kebutuhan dasar tersebut tidak dapat terpenuhi maka akan berpengaruh kepada prilakunya dalam kehidupan sehari-hari, peserta didikpun demikian, mereka memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar peserta didik tersebut bisa konsentrasi dan bersemangat dalam belajar. Adapun kebutuhan dasar tersebut antara lain:

  1. Kebutuhan untuk bertahan hidup (survival),
  2. Cinta dan kasih sayang (love and belonging),
  3. Kebebasan (freedom),
  4. Kesenangan (fun),
  5. Kekuasaan (power),

Kelima kebutuhan dasar ini juga berpengaruh terhadap gaya belajar peserta didik, sehingga sebagai guru kita juga harus melakukan wawancara, observasi dan identifikasi terhadap kebutuhan dasar setiap peserta didik apakah sudah terpenuhi atau belum.

Pembelajaran berdiferisiansi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dan memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik. dengan demikian pembelajaran berdiferisiansi dianggap cocok diterapkan dalam memenuhi seluruh kebutuhan belajar peserta didik, dimana dalam penerapan pembelajaran berdiferisiansi ini seorang guru harus melakukan asesmen diagnostik terlebih dahulu. Asesmen diagnostik ini dapat dilakukan untuk mengungkap dua aspek pada peserta didik, yaitu aspek kognitif dan aspek non kognitif, aspek kognitif dapat dilakukan dengan cara menguji pengetahuan peserta didik tersebut dengan mengajukan pertanyaan dengan rincian: 2 soal materi pelajaran pada tingkatan yang akan dilalui, 6 soal pada materi pelajaran 1 tingkat yang sudah dilalui dan 2 soal materi pelajaran pada 2 tingkat yang sudah dilalui peserta didik tersebut, hal ini bertujuan untuk mengukur kesiapan peserta didik tersebut dalam mempelajari materi selanjutnya, kemudian pada aspek non kognitif, seorang guru dapat melakukan wawancara terhadap peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar, selanjutnya prilaku peserta didik juga dapat kita amati dan observasi baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Setidaknya asesmen non kognitif ini dilakukan untuk mengungkap:

  1. Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa
  2.  Aktivitas siswa selama belajar di rumah
  3. Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
  4. Gaya belajar, karakter, serta minat siswa

Setelah asesmen diagnostik ini dilakukan, maka profil peserta didik tersebut sudah dapat dipetakan dengan merincikan kesiapan belajarnya secara kognitif maupun secara non kognitif. Pemetaan profil kesiapan belajar peserta didik inilah yang kemudian menjadi dasar dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut diharapkan dapat berproses dengan baik dalam pembelajaran sesuai dengan minat, bakat dan gaya belajarnya.

Pada dasarnya semua program itu ada tantangannya , semakin baik program itu maka tantangannya juga berat, begitu juga dengan pembelajaran berdiferisiansi, seorang guru harus berkorban lebih, guru harus meluang waktu untuk melakukan asesmen diagnostik, begitu juga dalam proses pembelajarannya guru harus menyediakan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk semua kebutuhan belajar peserta didik. ya inilah tantangannya namun jika kita yakin tujuan pembelajaran akan mudah dicapai dengan segala persiapan ini tentu segala jerih payah tersebut akan terbayar lunas, untuk itu kita harus yakin bahwa pembelajaran berdiferisiansi ini merupakan solusi yang tepat dalam mengakomodasi dan memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik saat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Dengan Konsep Pemikiran KHD

Pengembangan Diri dan Orang Lain